PERBANDINGAN TINGKAT KEKAMBUHAN DEMAM TIFOID TERHADAP STRESS DAN RESPON IMUN DIWILAYAH PUSKESMAS SAWAH LEBAR BARU KOTA BENGKULU
Sari
Di Indonesia demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan kejadian diantaranya 350-180 kasus per 100.000 penduduk dan CFR berkisar 3%. Demam tifoid (termasuk para-tifoid) yang biasa juga disebut typhus atau tipes merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi, yang dapat menyerang bagian saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Penyakit ini tergolong penyakit menular yang bisa menyerang banyak orang. Tifoid dapat disebabkan oleh imunitas keadaan/daya tahan tubuh seseorang, konsumsi makanan dan minuman yang beresiko (belum dimasak/direbus, stres terkena lalat, tidak memperhatikan kebersihannya), gaya hidup. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stress dan respon imun dengan tingkat kekambuhan demam tifoid pada masyarakat di wilayah Puskesmas Sawah Lebar baru Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode desain penelitian deskriptif corelatif dengan perangkat cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien tifoid yang datang ke Puskesmas Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu, yaitu 95 pasien. Penelitian ini menggunakan tehnik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah pasien sebanyak 35 orang sampel. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara kuesioner dan wawancara kepada pasien. Kuesionernya meliputi stress, respon imun dan tingkat kekambuhan tifoid. Dari Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dari uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis data menggunakan analisis bivariate tabulasi silang maka hasil nilai nilai Chi-Square (X²) dan Chi-Square (X²) untuk tingkat kekambuhan tifoid serta hubungan respon imun yaitu sebesar 32,615. Tingkat signifikansi 0,011 lebih kecil dari 0,05 maka dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima, maka disimpulkan ada hubungan antara respon imun dengan tingkat kekambuhan demam tifoid, sedangkan nilai Chi Square (X²) untuk stres dan tingkat kekambuhan tifoid sebesar 24,716 dengan tingkat signifikan 0,024 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha ditolak. diterima. Pada penelitian ini makadapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara stress dan respon imun dengan tingkat kekambuhan demam tifoid pada masyarakat di wilayah Puskesmas Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alba S, Bakker MI, Hatta M, Scheelbeek PFD, Dwiyanti R, Usman R, et al., Risk Factors of Thypoid Infection in the Indonesian Archipelago. Plos One Journal. 2021; 11(6): 1-14.
Chowta MN, Chowta NK. Study of Clinical Profile and Antibiotic Response in Thypoid Fever. Indian Journal of Medical Microbiology. 2020; 23(2): 125-127.
Isfandiari. 2008. Konseling Masyarakat.FKM UNAIR
Israr. 2022. Artikel Demam Tifoid (Thypoid Fever). Riau : FKUR Jevuska. 2005. www.medscape.com as retrieved on 9 September 2008.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Pedoman Pengendalian Demam Tifoid : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2021.
Noer S. 1992. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit. FKUI
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Medika.
Prasetyo, D H. 2020. Psikoneuroimunologi Untuk Keperawatan. Edisi 2. Surakarta : UNS Press Rasmun. 2021. Stres, Koping, dan Adaptasi. Jakarta: Agung Seto.
Rahmasari V, Lestari K. Review Artikel : Manajemen Terapi Demam Tifoid: Kajian Terapi Farmakologis dan Non Farmakologis. Jurnal Farmaka. 2023; 16(1): 184-195.
Rachman AF, Arkhaesi N. Uji Diagnostik Tes Serologi Widal Dibandingkan Dengan kultur Darah Sebagai Baku Emas Untuk Diagnosis Demam Tifoid Pada Anak Di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 2021;1(1): 1-15.
Soedarmo, S P. 2002. Buku Ajar Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta : FKUI Soedarto. 2023. Sinopsis Kedokteran Tropis. Surabaya : Airlangga University Press
Sudoyo, Setyohati, Alwi. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kesebelas. Jakarta : CV. Alfabeta Waspodo. 2008. www.all about stress.com
Setiati S, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 5 Jilid I. Jakarta: Interna Publishing; 2008.
Setiati S, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I. Jakarta: Interna Publishing; 2010.
Vollard AM, Ali S, Ansten H, Widjaja S, Visser L, Dissel JT, et al.,. Risk factor for typhoid fever in Jakarta, Indonesia. Am Med Association J. 2021, (2):1–9.
World Health Organization (WHO). Background Document : The diagnosis, treatment, and prevention of thypoid fever. 2022.
DOI: https://doi.org/10.52161/jiphar.v11i2.565
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
View My Stats
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN AL-FATAH BENGKULU
Mail : Jln. Indragiri Gang 3 Serangkai,Padang Harapan, Kota Bengkulu, Kode Pos : 38224, Indonesia
Telepon :Â (0736)27508
Fax :Â (0736)27508
E-mail : jurnalilmiahpharmacy@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License